Sejarah Lebaran Haji dan Qurban beserta Hikmahnya!

lebaran haji

Assalamu’alaikum Sahabat Madani.

Lebaran Haji merupakan momen istimewa yang penuh makna bagi umat Islam. Selain dikenal sebagai Idul Adha, hari raya ini menjadi simbol pengorbanan, keikhlasan, dan kepatuhan kepada Allah SWT. Di balik perayaan ini, terdapat sejarah panjang yang sarat hikmah dan pelajaran hidup. Yuk, kita bahas lebih dalam mulai dari asal-usul, sejarah, keutamaan, hingga hikmah dari Lebaran Haji ini.

Asal-Usul Lebaran Haji dan Ibadah Kurban

Hari Raya Idul Adha sering disebut Lebaran Haji karena bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Pada hari itu, para jamaah haji sedang menunaikan wukuf di Arafah, puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji.

Selain itu, Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba. Ibadah kurban ini menjadi simbol ketaatan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama.

Tentunya, perintah kurban ini datang langsung dari Allah SWT yang difirmankan dalam QS. Al-Kausar ayat 2:

وَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: “Maka, laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.”

Idul Adha sendiri berasal dari dua kata, yaitu Id (عيد) yang berarti kembali, menandakan perayaan yang dirayakan secara berulang setiap tahun. Sedangkan Adha (أضحى) berasal dari kata udhiyah (أضحية) yang berarti kurban. Jadi, Idul Adha memiliki makna sebagai Hari Raya Pengorbanan, yang diperingati umat Islam di seluruh dunia dengan melaksanakan shalat Id dan menyembelih hewan kurban.

Idul Adha erat kaitannya dengan peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Peristiwa ini menjadi simbol ketakwaan, kesabaran, dan keikhlasan yang luar biasa.

Pada awalnya, Nabi Ibrahim menerima perintah Allah SWT melalui mimpi yang berulang-ulang agar menyembelih putranya, Nabi Ismail. Ia merasa bimbang dan sedih, karena Ismail merupakan anak yang telah lama dinantikan. Namun, ia menyadari bahwa perintah tersebut adalah ujian dari Allah SWT. Lalu, Nabi Ibrahim menyampaikan mimpi tersebut kepada anaknya. 

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ

Artinya: “Maka ketika anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: ‘Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!'” (QS. As-Saffat: 102)

Dengan penuh ketakwaan, Nabi Ismail AS menjawab:

قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: “Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Saffat: 102)

Jawaban ini menunjukkan ketaatan dan kesabaran Nabi Ismail AS yang luar biasa. Ia rela menyerahkan nyawanya demi menjalankan perintah Allah SWT.

Saat Nabi Ibrahim hendak menyembelih putranya, Allah SWT menggantinya dengan seekor domba sebagai bukti kasih sayang dan penghargaan atas keikhlasan mereka.

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

Artinya: “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. As-Saffat: 107)

Peristiwa ini menjadi asal-usul ibadah kurban yang dilakukan umat Islam setiap Idul Adha sebagai simbol pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Urutan Rukun Haji yang Wajib Dipahami oleh Setiap Muslim

Keutamaan Lebaran Haji dan Qurban

Sahabat Madani, Lebaran Haji dan ibadah qurban memiliki banyak keutamaan. Yuk, kita bahas satu per satu!

Bagi yang Berhaji

Bagi yang pergi berhaji, beberapa keutamaan yang ia dapatkan meliputi:

1. Mendapatkan Jaminan Surga

Haji yang mabrur merupakan haji yang dilaksanakan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dalam hadis disebutkan:

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: “Umrah ke umrah merupakan penghapus dosa di antara keduanya. Sedangkan haji yang mabrur, tiada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Malik)

Dalil ini menunjukkan bahwa balasan haji yang mabrur adalah surga. Selain itu, haji yang mabrur dapat dilihat dari perubahan akhlak seseorang yang menjadi lebih baik setelah berhaji.

2. Penghapus Dosa

Haji yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, tanpa berkata kotor dan tidak melakukan maksiat, akan menghapus semua dosa. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ حَجَّ وَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Artinya: “Barang siapa yang berhaji dan tidak berkata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka ia kembali seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya.” (HR. Bukhari)

Dalil ini menegaskan bahwa haji yang benar dapat menghapus dosa-dosa masa lalu, sehingga seseorang kembali dalam keadaan suci.

Baca Juga: Mengenal Macam-Macam Ibadah Haji

3. Menjadi Tamu Allah dengan Doa yang Mustajab

Orang yang berhaji mendapat kedudukan istimewa. Rasulullah SAW bersabda:

الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ

Artinya: “Jamaah haji dan umroh adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya; mereka meminta kepada-Nya, lalu Allah memberikan permintaan mereka.” (HR. Al-Bazzar)

Hadis di atas menunjukkan keutamaan besar bagi jamaah haji dan umrah, karena doa mereka sangat mustajab dan diberi kemuliaan sebagai tamu Allah SWT.

Keutamaan Bagi yang Berkurban

Selain ibadah haji, berkurban menjadi amalan yang sangat dianjurkan, terutama bagi Sahabat Madani yang tidak sedang menunaikan haji. Berikut beberapa keutamannya:

1. Amalan yang Dicintai Allah

Salah satu keutamaan utama dari berkurban yaitu bahwa ibadah ini merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ

Artinya: “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari nahar (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (hewan kurban).” (HR. At-Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa menyembelih hewan kurban pada hari Raya Idul Adha merupakan amalan yang menunjukkan ketaatan serta kerendahan hati seorang Muslim untuk berkorban demi Allah. Kurban juga mencerminkan sikap pengorbanan yang tinggi, di mana seseorang rela mengorbankan sebagian dari hartanya untuk menyembelih hewan kurban dan disalurkan kepada yang membutuhkan.

2. Meraih Ketaqwaan

Kurban bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan memiliki makna yang dalam terkait dengan pengorbanan dan ketakwaan kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنكُمْ

Artinya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj: 37)

Ayat di atas menegaskan bahwa yang sebenarnya dihargai oleh Allah dari ibadah kurban adalah ketakwaan yang ditunjukkan oleh pelakunya. Daging atau darah hewan kurban itu sendiri tidak akan membawa manfaat, melainkan yang Allah lihat yaitu niat dan keikhlasan orang yang berkurban.

Baca Juga: Makna dan Hikmah Ibadah Haji untuk Kehidupan

Hikmah Lebaran Haji dan Qurban

Sahabat Madani, Lebaran Haji atau Idul Adha bukan sekadar perayaan tahunan. Ada banyak hikmah dan pelajaran berharga yang bisa kita petik dari momen ini. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Mengajarkan Makna Pengorbanan

Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menjadi contoh nyata tentang arti pengorbanan demi ketaatan kepada Allah SWT. Bayangkan, Sahabat, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail. Padahal, Ismail merupakan anak yang dinantikan selama puluhan tahun. Tapi, Nabi Ibrahim tidak ragu. Ia memilih untuk taat kepada perintah Allah SWT, meskipun hati seorang ayah pasti sangat berat.

Nah, dari sini kita belajar bahwa pengorbanan itu tidak selalu mudah. Terkadang, kita harus melepaskan sesuatu yang sangat kita cintai demi ketaatan kepada Allah SWT. Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail mengajarkan kita untuk selalu mendahulukan kehendak Allah di atas keinginan pribadi.

2. Membersihkan Harta dan Jiwa

Berkurban juga memiliki hikmah sebagai sarana membersihkan harta dan jiwa. Dalam Islam, harta yang kita miliki tidak sepenuhnya milik kita. Ada hak orang lain di dalamnya yang dapat diaslurkan dengan zakat, infaq, dan sedekah. Dengan berqurban, kita membersihkan harta kita dari hak-hak tersebut.

Selain itu, berkurban juga membersihkan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia. Ketika kita rela mengorbankan sebagian harta untuk berqurban, itu menjadi bukti bahwa kita tidak terikat pada materi. Kita lebih mencintai Allah SWT dan ridha-Nya daripada harta benda.

3. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Ibadah haji dan qurban menjadi dua amalan yang sangat istimewa dalam Islam. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Saat berhaji, seorang muslim meninggalkan segala kesibukan duniawi dan fokus beribadah di Tanah Suci.

Sementara itu, berkurban merupakan bentuk taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah) melalui pengorbanan harta. Ketika kita menyembelih hewan qurban, kita mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Allah. Dengan demikian, kita menjadi lebih sadar dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya.

Itulah dia sejarah lebaran haji beserta berbagai keutamaannya. Secara garis besar, laran haji dan ibadah qurban bukan sekadar ritual tahunan. Ada banyak hikmah dan pelajaran berharga yang bisa kita ambil, mulai dari pengorbanan, penyucian harta dan jiwa, serta pendekatan diri kepada Allah. 

Banner perjalanan haji bersama Madani Tour

Raih Keutamaan Haji bersama Madani Tour!

Sahabat Madani, setelah memahami sejarah, keutamaan, dan hikmahnya, pasti Sahabat makin termotivasi untuk menunaikan ibadah haji, bukan? Ibadah haji merupakan impian setiap muslim, dan Madani Tour hadir untuk mewujudkannya! 

Madani Tour menawarkan paket haji plus dengan masa tunggu hanya 5-7 tahun, layanan profesional, dan fasilitas unggulan yang membuat perjalanan haji Sahabat akan lebih bermakna dan lancar. Tim dari Madani Tour juga siap memandu Sahabat dari persiapan dokumen hingga pendampingan di Tanah Suci, sehingga Sahabat bisa fokus beribadah tanpa khawatir.

Jadi, jangan tunda lagi, jadilah tamu Allah SWT dan raih keutamaan haji mabrur bersama Madani Tour!

Picture of Madani Tour

Madani Tour

“Melayani adalah tugas mulia, amanah dan tanggung jawab”, moto tersebut menjadi spirit tersendiri bagi kami yang menjalankan usaha di bidang jasa untuk terus berkomitmen memberikan pelayanan yang prima di segala layanan yang kami miliki.