Lempar Jumroh: Sejarah, Waktu, Lokasi, dan Tata Caranya!

lempar jumroh

Assalamu’alaikum Sahabat Madani!

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak rangkaian ritual, salah satunya yaitu lempar jumroh. Ibadah ini dilakukan sebagai simbol perlawanan terhadap godaan setan dan bentuk kepatuhan seorang Muslim kepada Allah. Namun, tahukah Sahabat Madani bahwa lempar jumroh memiliki sejarah panjang dan tata cara yang harus dipahami dengan baik? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini untuk mengetahuinya!

Sejarah Lempar Jumroh

Sejarah lempar jumroh berawal dari peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS saat menerima perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Perintah ini datang sebagai ujian keimanan yang berat. Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, setan muncul di tiga tempat yang berbeda untuk menggoda Nabi Ibrahim AS agar membatalkan perintah Allah.

Namun, dengan keteguhan iman dan keyakinan yang kuat, Nabi Ibrahim AS tidak tergoda. Setiap kali setan muncul, beliau mengambil batu kecil dan melemparkannya sebagai bentuk penolakan terhadap bisikan jahat. Peristiwa inilah yang menjadi dasar dari ritual Lempar Jumroh dalam ibadah haji.

Baca Juga: Panduan Lengkap Rangkaian Ibadah Haji

Tempat Pelaksanaan Lempar Jumroh

Lempar jumroh dilakukan di Mina, yang terletak sekitar 7 km dari Kota Makkah. Tempat ini telah mengalami banyak perbaikan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan jemaah. Kini, ada jalur bertingkat yang memungkinkan jemaah melempar jumroh dengan lebih tertib dan aman.

Terdapat tiga lokasi lempar jumrah di Mina, yaitu:

  • Jumrah Ula: Lokasi pertama yang harus dilempar dengan tujuh batu.
  • Jumrah Wustha: Lokasi kedua setelah Jumrah Ula.
  • Jumrah Aqabah: Lokasi terakhir untuk melempar jumroh.

Waktu Pelaksanaan Lempar Jumroh

Ada beberapa waktu khusus yang telah ditetapkan dalam syariat Islam untuk melakukan lempar jumroh. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Tanggal 10 Dzulhijjah

Pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Iduladha, jemaah haji hanya melempar Jumrah Aqabah. Waktu pelaksanaannya dimulai dari terbitnya matahari hingga terbit fajar pada tanggal 11 Dzulhijjah. Jumlah kerikil yang dilemparkan adalah 7 batu, dan setiap batu harus dilemparkan satu per satu.

2. Hari Tasyrik

Pada hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, jemaah haji melempar ketiga jumrah, yaitu Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Masing-masing jumrah dilempari dengan 7 batu kerikil, sehingga totalnya adalah 21 batu per hari.

Urutan pelemparan harus dilakukan secara tertib, dimulai dari Jumrah Ula, kemudian Jumrah Wustha, dan terakhir Jumrah Aqabah. Waktu pelaksanaannya dimulai setelah matahari tergelincir (zawal) hingga terbenam matahari.

Tata Cara Lempar Jumroh

Agar ibadah ini sah dan mendapatkan pahala maksimal, penting bagi kamu untuk memahami tata caranya dengan baik. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

1. Menggunakan Batu Kerikil Berukuran Kecil

Batu yang digunakan untuk melempar jumroh harus berukuran kecil, kira-kira seukuran ruas jari kelingking. Ukuran ini dianjurkan agar mudah dilempar dan tidak membahayakan jemaah lain di sekitar tempat pelemparan. Batu-batu ini bisa dikumpulkan sebelum hari pelaksanaan lempar jumroh agar lebih memudahkan proses ibadah.

2. Menggunakan Batu yang Belum Dipakai (Menurut Mazhab Maliki dan Hambali)

Menurut mazhab Maliki dan Hambali, batu yang digunakan untuk lempar jumroh harus baru, artinya belum pernah digunakan oleh orang lain. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan keabsahan ibadah. Sementara itu, mazhab Syafi’i dan Hanafi membolehkan penggunaan batu yang sudah pernah digunakan sebelumnya.

Baca Juga: Memahami Kapan Waktu Pelaksanaan Ibadah Haji

3. Melempar Satu per Satu

Saat melakukan lempar jumroh, kamu harus melemparkan batu satu per satu. Tidak diperbolehkan melemparkan tujuh batu sekaligus, karena dalam syariat, hal itu hanya akan dihitung sebagai satu lemparan. Oleh karena itu, penting untuk benar-benar memperhatikan proses ini agar ibadahmu sah dan diterima oleh Allah.

4. Melempar dengan Tangan Langsung

Lempar jumroh harus dilakukan dengan tangan langsung tanpa menggunakan alat bantu. Penggunaan alat seperti ketapel atau benda lainnya tidak diperbolehkan dalam syariat Islam. Ini menunjukkan bahwa ibadah ini harus dilakukan dengan usaha langsung dari setiap jemaah, sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah.

5. Membaca Takbir Setiap Lemparan

Saat melemparkan setiap batu, kamu dianjurkan untuk mengucapkan “Allahu Akbar” sebagai bentuk pengagungan kepada Allah. Mengucapkan takbir dalam setiap lemparan akan menambah kekhusyukan ibadah dan mengingatkanmu bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam ibadah ini adalah bentuk ketaatan kepada perintah Allah.

6. Berdoa Setelah Melempar

Setelah selesai melempar jumroh, jemaah dianjurkan untuk berdoa dengan penuh kekhusyukan. Salah satu doa yang bisa dibaca adalah:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا

Allahummaj’alhu hajjan mabruuron wa dzanban maghfuuron

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah (melempar jumrah ini) sebagai sarana untuk meraih haji mabrur dan dosa yang terampuni.”

Dengan berdoa setelah melempar, kamu memohon kepada Allah agar ibadah hajimu diterima dan diampuni dari segala dosa yang telah lalu.

5 Hikmah Lempar Jumroh

Lempar jumroh bukan sekadar ritual fisik, melainkan juga sarana untuk merenungkan makna spiritual dan kehidupan. Berikut beberapa hikmah lempar jumroh yang bisa Sahabat renungkan:

1. Melatih Ketaatan kepada Allah

Lempar jumroh menjadi simbol dari ketaatan kepada perintah Allah. Meskipun secara logika mungkin sulit dipahami mengapa harus melempar batu ke tiga tiang yang melambangkan setan, tetapi sebagai seorang muslim, kamu harus melaksanakannya dengan penuh keimanan. Ibadah ini mengajarkan bahwa kepatuhan kepada Allah harus dilakukan tanpa ragu, meskipun kita tidak selalu memahami hikmah di balik setiap perintah-Nya.

2. Meneladani Keteguhan Nabi Ibrahim AS

Lempar jumroh merupakan peristiwa yang berhubungan erat dengan kisah Nabi Ibrahim AS. Ketika beliau hendak melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, setan datang untuk menggoda dan menghalanginya. 

Namun, dengan penuh keteguhan, Nabi Ibrahim AS melempari setan dengan batu hingga ia pergi. Kisah ini mengajarkan bahwa dalam menjalankan perintah Allah, kamu harus teguh dan tidak tergoda oleh rayuan setan yang selalu berusaha menyesatkan manusia.

3. Melatih Kesabaran

Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan banyak kesabaran, termasuk dalam pelaksanaan lempar jumroh. Ketika kamu berada di lokasi pelemparan, kamu akan menemui ribuan bahkan jutaan jemaah lain yang memiliki tujuan yang sama. Suasana yang padat dan penuh tantangan ini bisa menguji kesabaranmu. Dengan tetap tenang dan sabar, kamu bisa menyelesaikan ibadah ini dengan baik tanpa tergesa-gesa atau merasa frustasi.

Baca Juga: Tips Persiapan Haji Bagi Wanita Agar Tetap Nyaman

4. Membentuk Jiwa yang Teguh

Lempar jumroh bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga simbol dari keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Saat kamu melempar batu ke jumroh, secara simbolis kamu sedang mengusir godaan setan dalam hidupmu. Ini mengingatkanmu untuk selalu teguh dalam prinsip dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan duniawi yang bisa menjauhkanmu dari jalan kebenaran.

5. Simbol Pengusiran Setan dalam Kehidupan

Setiap Muslim pasti menghadapi bisikan dan godaan setan dalam kehidupan sehari-hari. Lempar jumroh dapat menjadi pengingat bahwa kamu harus selalu berusaha mengusir setan dari dalam dirimu dan menjauhi segala bentuk godaan yang bisa merusak iman. Ibadah ini mengajarkan bahwa perjuangan melawan setan merupakan tugas seumur hidup, dan kamu harus selalu bersungguh-sungguh dalam menjaga iman dan ketaatan kepada Allah.

Itulah dia penjelasan lengkap mengenai lempar jumroh. Selain meneladani kisah Nabi Ibrahim AS, ritual ini juga menjadi simbol perlawanan terhadap godaan setan dan penguatan iman. Dengan memahami tata cara dan hikmahnya, Sahabat Madani dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh kesadaran.

Banner perjalanan haji bersama Madani Tour

Wujudkan Ibadah Haji yang Nyaman dan Berkesan Bersama Madani Tour!

Jangan biarkan impian suci Sahabat hanya menjadi angan-angan. Bersama Madani Tour, perjalanan ibadah haji menjadi lebih mudah, nyaman, dan bebas antrean panjang. Kami siap mendampingi Sahabat dengan layanan eksklusif, fasilitas terbaik, dan bimbingan profesional agar setiap momen ibadah menjadi lebih khusyuk dan bermakna.

Dengan Paket Haji Khusus yang kami tawarkan, Sahabat dapat menunaikan rukun Islam kelima tanpa kendala dan sesuai sunah. Setiap langkah dalam perjalanan ini akan lebih terorganisir berkat pendampingan dari para ahli yang berpengalaman.

Jangan tunda lagi! Segera bergabung bersama Madani Tour dan pastikan Sahabat meraih pengalaman haji yang tidak terlupakan. Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mewujudkan impian suci Sahabat!

Picture of Madani Tour

Madani Tour

“Melayani adalah tugas mulia, amanah dan tanggung jawab”, moto tersebut menjadi spirit tersendiri bagi kami yang menjalankan usaha di bidang jasa untuk terus berkomitmen memberikan pelayanan yang prima di segala layanan yang kami miliki.